"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" [Surat Ar-Rahman : 13]

Senin, 01 September 2014

Analisis Empirik Instrumen

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membawa dampak pada perkembangan pengukuran di bidang pendidikan dan psikologi. Hal ini karena semakin banyaknya aspek psikologis pada manusia yang berkaitan atau berpengaruh terhadap usaha peningkatan pendidikan untuk memberdayakan kemampuan manusia dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia lebih berkualitas (Djali, 2008).
Dalam bidang pendidikan, objek-objek pengukuran sangat bervariatif. Diantara objek-objek pengukuran pendidikan antara lain prestasi belajar siswa, sikap, intelegensi, bakat dan kecerdasan emosional. Objek-objek tersebut dapat diketahui keberadaannya dan keterlibatannya dalam pendidikan apabila dapat diukur sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Sehingga diperlukan pengukuran yang benar-benar sesuai.

Pengukuran memegang peranan sangat penting. Data hasil pengukuran dalam bidang pendidikan memiliki arti paling baik bagi sekolah dan lembaga pendidikan (Djali, 2008). Sehingga perlu adanya analisis instrument penelitian agar istrumen pengukuran tersebut benar-benar mampu apa yang diukur dan dapat memberikan informasi secara nyata dalam bentuk data
 Validitas

Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
a)      Validitas teoritik, yaitu validitas yang didasarkan pada pertimbangan para ahli. Vliditas teoritik terdiri atas :
1)      Validitas isi (content validity), yaitu ketepatan suatu instrument ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes)atau ditinjau dari segi dimensi dan indicator yang ditanyakan (untuk angket).
2)      Validitas muka (face validity), yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal/pernyataan/pertanyaan sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.
Dalam menguji validitas teoritik suatu instrument, sebaliknya melibatkan paling sedikit 3 orang ahli dibidangnya (biasanya 2 orang dosen dan 1 orang guru mata pelajaran).
b)      Validitas kriterium, yaitu validitas yang ditunjau berdasarkan hubungannya dengan kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas tes atau angket ditentukan berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas kriterium terdiri atas :
1)      Validitas banding yaitu validitas tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi antara nilai-nilai tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil tes yang terstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa.
2)      Validitas ramal, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada sekarang. Suatu tes seleksi masuk siswa baru haruslah memiliki tingkat validitas ramal yang tinggi.


Reliabilitas
        Adalah tingkat ketetapan suatu instrument mengukur apa yang harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu tes yaitu test-retest, belah dua, dan ekuivalen.

untuk memahminya lebih lanjut silahkan download makalah dibawah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar