Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membawa dampak pada perkembangan
pengukuran di bidang pendidikan dan psikologi. Hal ini karena semakin banyaknya
aspek psikologis pada manusia yang berkaitan atau berpengaruh terhadap usaha
peningkatan pendidikan untuk memberdayakan kemampuan manusia dalam rangka
mempersiapkan sumber daya manusia lebih berkualitas (Djali, 2008).
Dalam bidang
pendidikan, objek-objek pengukuran sangat bervariatif. Diantara objek-objek
pengukuran pendidikan antara lain prestasi belajar siswa, sikap, intelegensi,
bakat dan kecerdasan emosional. Objek-objek tersebut dapat diketahui
keberadaannya dan keterlibatannya dalam pendidikan apabila dapat diukur sesuai
dengan kebutuhan yang diinginkan. Sehingga diperlukan pengukuran yang
benar-benar sesuai.
Pengukuran memegang
peranan sangat penting. Data hasil pengukuran dalam bidang pendidikan memiliki
arti paling baik bagi sekolah dan lembaga pendidikan (Djali, 2008). Sehingga
perlu adanya analisis instrument penelitian agar istrumen pengukuran tersebut
benar-benar mampu apa yang diukur dan dapat memberikan informasi secara nyata
dalam bentuk data
Validitas
Adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah
instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
a)
Validitas teoritik,
yaitu validitas yang didasarkan pada pertimbangan para ahli. Vliditas teoritik
terdiri atas :
1)
Validitas isi (content validity), yaitu ketepatan suatu
instrument ditinjau dari segi materi yang diujikan (untuk tes)atau ditinjau
dari segi dimensi dan indicator yang ditanyakan (untuk angket).
2)
Validitas muka (face validity), yaitu keabsahan susunan
kalimat atau kata-kata dalam soal/pernyataan/pertanyaan sehingga jelas
pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain.
Dalam
menguji validitas teoritik suatu instrument, sebaliknya melibatkan paling
sedikit 3 orang ahli dibidangnya (biasanya 2 orang dosen dan 1 orang guru mata
pelajaran).
b)
Validitas
kriterium, yaitu validitas yang ditunjau berdasarkan hubungannya dengan
kategori tertentu. Tinggi-rendahnya koefisien validitas tes atau angket
ditentukan berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi. Validitas
kriterium terdiri atas :
1)
Validitas banding
yaitu validitas tes yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien korelasi
antara nilai-nilai tes yang akan diuji validitasnya dengan nilai-nilai hasil
tes yang terstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa.
2)
Validitas ramal,
yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu tes untuk dapat
meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan kondisi yang ada sekarang.
Suatu tes seleksi masuk siswa baru haruslah memiliki tingkat validitas ramal
yang tinggi.
Reliabilitas
Adalah tingkat ketetapan suatu
instrument mengukur apa yang harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk
menguji reliabilitas suatu tes yaitu test-retest,
belah dua, dan ekuivalen.
untuk memahminya lebih lanjut silahkan download makalah dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar