"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" [Surat Ar-Rahman : 13]

Selasa, 05 November 2013

Rumus Menyesatkan

FISIKA MUDAH TAPI JANGAN DIREMEHKAN

     Mungkin ini adalah kata-kata yang paling tepat untuk sebuah kesalahan (miskonsepsi, hafalan rumus dan semacamnya), fisika itu sebenarnya mudah tapi jangan diremehkan dengan hal-hal sepele, karena mereka hanya akan membuat konsep dari fisika itu hilang atau beralih. Beberapa hal yang mungkin selama ini membuat adik-adik, kakak-kakak, dan saudara sekalian membuat hal ini sepele.
     Kejadian ini saya alami sendiri, pada dasarnya guru maupun siswa adalah saling belajar bersama, jangan menganggap guru lebih pintar dari siswa itu berlaku selamanya. Ingat kita sebagai guru hanyalah lebih tahu dahulu seper-sekian detik dari siswa kita, sebentar lagi mereka akan tahu hal itu. Tetapi, berusahalah agar guru itu mampu membaur ke siswa, mungkin guru punya ilmu tentang fisika ( guru fisika, red) dapat menyalurkan ilmunya ke siswa, tapi dibalik itu siswa mempunyai sebuah hal yang luar biasa yang mungkin tidak akan pernah diduga-duga oleh kita, misalnya: pertanyaan yang membuat guru belum bisa menjawab saat itu, mungkin juga siswa lebih tahu masalah fisika itu sendiri karena mereka dulu pernah diajari atau pernah mengikuti semacam meeting dengan ahli fisika, hal inilah yang harusnya guru manfaatkan, agar didalam kehidupan ini, kita sebenarnya masih belajar, karena belajar adalah sebuah kewajiban sampai akhir hayat kita.
     Hari ini, adalah hari yang membuat aku tersadar bahwa sebenarnya aku juga masih perlu banyak belajar konsep-konsep dasar yang benar-benar jelas, bukan suatu pernyataan kita, imajinasi kita, maupun persaan kita ketika menjawab tetapi bagaimana rujukan itu kita peroleh. 
     Semisalnya, sekarang kita belajar materi tentang hukum snelllius, tentu kita masih ingat bahwa hukum ini menyatakan bahwa:
1. berkas sinar datang, sianr bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2. perbandingan bidang sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan konstanta 
dimana, dapat kita tuliskan 
(sin i)/(sin r) = konstanta 
dan konstanta ini dijelaskan sebagai perbandingan indeks bias n21 = n2/n1










kita hanya boleh menuliskan 
(sin i)/(sin r) = n21
bukan hal yang dijabarkan seperti dibawah ini, dengan anggapan agar siswa dapat menghafalkan dengan mudah,
(sin i)/(sin r) = n2/n1=v1/v2=a1/a2---> ingat ini menyesatkan

ini satu lagi yang dapat menyesatkan lagi,,,
masih ingatkah anda dengan transformator ( bahasa kerennya trafo)
ini dia ...













bagaimana hubungan lilitannya dengan tegangan dan arus ???
tentu kita harus mengacu kepada apa yang dihasilkan dari komponen alat ini yaitu fluks magnet yang mengahasilkan tegangan sesuai persamaan 
E ( tegangan ) = N (dO/dt) ---> dengan N = jumlah lilitan, 
                                                        dO/dt = laju perubahan fluks magnet tiap waktu
sehingga didapatkan perbandingan yang sesuai yaitu
Vp/Vs = Np/Ns
berikut transformator step-up, step-down ---> searching google











sehingga rumus yang kita kenal selama ini,
Vp/Vs = Np/Ns = Is/Ip ---> jangan digunakan karena Vp/Vs = Is/Ip (tidak bisa)
tentunya tidak hanya ini, miskonsepsi atau penyesatan rumus yang ada, jadi sekarang kita sama-sama belajar konsep dasarnya dulu.
semoga bermanfaat, :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar