"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" [Surat Ar-Rahman : 13]

Jumat, 11 Oktober 2013

Cara Memanfaatkan Waktu

BAGAIMANAKAH CARA MEMANFAATKAN WAKTU  ? 
           Dalam membagi waktu kita harus memiliki prinsip dan cara yang tepat agar tidak terjadi kesalahan pengambilan keputusan dimana ada empat situasi yang perlu dipahami dengan baik yaitu
  1. situasi penting dan genting                               ----> kuadran 1
  2. situasi penting dan tidak genting                       ----> kuadran 2
  3. situasi tidak penting dan genting                       ----> kuadran 3
  4. dan situasi tidak penting juga tidak genting       ----> kuadran 4 
          Kwadran I mewakili hal-hal yang “mendesak” (urgent) dan “penting” (importance). Dalam kwadran ini, kita menangani tuan rumah menagih sewa rumah dengan marah-marah, mengejar deadline makalah atau tulisan, kuliah, memperbaiki kompor rusak, atau krisis-krisis yang lain. Di sinilah kita mengatur, memproduksi, memanfa’atkan pengalaman dan kemampuan penilaian kita untuk menjawab berbagai kebutuhan dan tantangan. Kalau kita mengabaikannya, kita akan terkubur hidup-hidup. Tetapi, kita perlu menyadari bahwa banyak kegiatan penting menjadi “mendesak” karena “penundaan” atau karena kita tidak cukup melakukan “antisipasi” ---- penanggulangan ---- dan perencanaan.
          Kwadran II mencakup kegiatan yang “penting tetapi tidak mendesak”. Ini kwadran kualitas. Di sinilah kita melakukan perancanaan jangka panjang, mengantisipasi dan menanggulangi masalah-masalah, memberikan kekuasaan atau wewenang (mendelegasikan) kepada orang lain, memperluas cakrawala pikir kita, dan meningkatkan keahlian kita melalui bacaan dan pengembangan “karir” terus-menerus, merancang bagaimana kita hendak membantu teman kita dalam kesulitan, mempersiapkan diri untuk rapat atau presentasi penting, dan menjalin hubungan dengan cara mendengarkan orang lain secara jujur dan penuh perhatian. Intinya, meningkatkan kemampuan kita untuk berbuat. 
          Kwadran III hampir merupakan bayang-bayang dari kwadran I, dan mencakup “hal-hal yang mendesak, tetapi tidak penting”. Ini merupakan kwadran tipuan. Bunyi “mendesak” itu menciptakan ilusi seakan-akan itu penting. Tetapi kenyataannya, kalau pun itu penting, hanya penting bagi orang lain. Menerima telpon, rapat, dan kunjungan masuk dalam katagori ini. Kita memenuhi prioritas dan harapan orang lain, dan itu mengira bahwa sungguh di Kwadran I. 
          Kwadran IV dikhususkan bagi kegiatan-kegiatan yang “tidak mendesak” dan “tidak penting”. Ini Kwadran Pemborosan. Memang, kita sesungguhnya sama sekali tidak perlu berada di situ. Tetapi kita tidak begitu babak belur karena terus terjerembab dalam Kwadran I dan III, sehingga sering “melarikan diri” ke Kwadran IV untuk bertahan hidup. Hal-hal macam apakah yang terdapat dalam Kwadran IV ini? Hal-hal yang di situ tidak harus merupakan hal yang bersifat rekreatif, karena rekreasi dalam arti yang sesungguhnya dari re-kreasi —dari bahasa Latin: re-cratio (harfiah: penciptaan kembali)— merupakan kegiatan Kwdran II yang amat berharga. Tetapi membaca serial Kho Ping Ho yang membuat kita semacam “kecanduan”, kebiasaan nonton film, atau ngobrol semalam suntuk dan tidur seharian, pantas disebut “pemborosan waktu”. 
          Dan semoga kita bisa memilah-milah mana yang terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar