"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" [Surat Ar-Rahman : 13]

Selasa, 22 Oktober 2013

PEMIKIRAN DASAR TENTANG MENGAJAR



PEMIKIRAN DASAR TENTANG MENGAJAR

1.    Peran Guru Dalam Masyarakat
Didalam masyarakat modern, peran guru adalah sebagai ahli -ahli dalam hal mengajar. Sebagai pakar dan professional, seorang guru harus mampu membentuk kompetensi diri pada siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang esensial yaitu dasar, sehingga siswa akan mampu berfikir secara mendalam hal-hal yang akan dikaji lebih lanjut. Misalnya : dalam hal fisika guru hendaknya memberikan pengetahuan dasar bagaimana belajar listrik dinamis, apakah listrik dinamis, bagaimana peran dan sikap seseorang yang tahu pengetahuan itu dalam masyarakat, dan bagaimana ketrampilan yang harus dimiliki, dan siswa pun akan mengembangkan sendiri seterusnya.
Guru professional dituntut untuk bisa dan mampu dalam hal ilmu yang akan diajarkan dan juga bagaimana membelajarkan kepada sisiwanya agar mampu dan mengerti tentang ilmu tersebut. Tentunya guru memiliki pekerjaan yang lebih berat jika dibandingkan seorang pegawai kantor, maupun seorang peneliti sekalipun, itulah guru. Dalam praktek mengajar, diharuskan memiliki standar tertentu antara lain standar praktek, dasar ilmiah, secara empiris terbukti efektif digunakan membelajarkan bagi siswa dari berbagai tingkatan dan kecepatan belajar.
2.    Peran Guru Selanjutnya
Tugas dari seorang guru adalah tak sebatas dalam ruang kelas, membelajarkan tetapi lebih dari itu, pertama mereka harus mampu memperisapkan secara spontan nilai-nilai kemanusiaan untuk menghasilkan suatu keputusan individu, dengan pertimbangan-pertimbangan matang berdasarkan fakta dan pengalaman mandiri guna untuk mewujudkan perbaikan pembelajaran. Misalnya dengan mengubah metode pembelajaran dalam belajar masalah tertentu.
          Menurut seorang ahli bernama Nathamel Gage (1984), mengajar seni instrumental yang berangkat dari suatu formula dan membutuhkan improvisasi, spontanitas dan sejumlah pertimbangan tentang bentuk, gaya, kecepatan, ritme, dan ketepat gunaan.
          Semua itu guru yang melakukan, bagaimana membayangkan seberapa besar tugas guru. Bahkan, guru harus bisa menjadi guru yang efektif, guru yang mampu mengkondisikan siswanya dalam semua hal, dalam membelajarkan maupun sikap dan ketrampilannya, termasuk didalamnya harus berkata konkret (tidak bertele-tele), bermakna dan sikap yang baik.
          Semua hal tentang spontanitas, kecepatan, dan ritme tidak dapat terukur atau diukur dengan pasti atau disebut sebagai “ The Art of Teaching”. Jadi tidak semua pertanyaan tentang mengajar dan membelajarkan itu dapat dijelaskan dengan kata-kata, bahkan jika kita telusuri terus-menerus, ujung-ujungnya adalah rasa senang pada hal itu. Itulah seninya mengajar, jadi guru itu bukan pekerjaan biasa tapi juga berseni.
3.    Perspektif Mengajar dalam Abad 21
Dengan semakin berkembangnya teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK), merupakan sebuah langkah konkret bahwa guru harus mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi tersebut. Karena dengan adanya internet maka akan terjalin hubungan antara siswa dengan berbagai sumber belajar.
The Culture of Country is different, setiap Negara pasti memiliki perbedaan kebudayaan, sehingga cara mengajar pun memiliki perbedaan, misalnya Negara Indonesia dan Arab Saudi. Banyaknya hal ini dimungkinkan karena sebab perbedaan suku, ras, agama dan lain-lain. Sehingga guru hendaknya memiliki kemampuan membelajarkan kepada setiap siswa dengan benar, terampil dan sesuai tanpa ada unsur diskriminatif.
Di abad 21 ini, pemerintah melalui Kementrian dibawahnya sudah menginjak ke wajib belajar 12 tahun, hal inilah yang mengakibatkan populasi anak sekolah bertambah, berkembang semakin pesat. Hal inilah yang menyebabkan sekolah akan menjadi sebuah institusi besar dan kompleks, maka perlulah suatu kerjasama, tujuan bersama dan komitmen untuk memajukan pendidikan.
4.    Tantangan Mengajar
Didalam mengajar akan menghadapi berbagai tantangan yang bermacam-macam yaitu :
1.    Mengajar pada masyarakat multi budaya
2.    Mengajar dengan konstruksi makna
3.    Mengajar dengan pembelajaran aktif
4.    Mengajar dan akuntabilitas
5.    Menagajar dan pilihan
6.    Mengajar dan teknologi
7.    Mengajar dan pandangan baru


download klik disini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar