"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" [Surat Ar-Rahman : 13]

Rabu, 23 Oktober 2013

Antara Beban dan Keinginan



ANTARA BEBAN DAN KEINGINAN

            Sebuah permasalahan dalam kehidupan akan selalu mengalami fase-fase yang berbeda, mereka tidak selalu koheren terhadap masalah, bahkan mereka akan sering melakukan penetrasi dengan penyerangan menyerbar, seperti sifat cahaya lensa cekung. Semua permasalahan menyerang sebagian besar kebutuhan. Tapi kita tidak perlu gelisah Allah SWT, dalam Al-Qur’an sudah memberikan petunjuk bahwa untuk mengobati kegelisahan itu,
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S Al-Baqarah :45-46)
            Sebagai seorang muslim, kewajiban kita adalah saling tolong menolong terhadap sesama. Bahwa setiap beban akan terasa ringan apabila kita kerjakan dan dipikul bersama-sama. Didalam jadi diri manusai pasti akan memiliki keinginan meskipun dalam intensitas kecil untuk membantu saudaranya. Itu pasti dan tidak bisa dipungkiri. Al –Qur’an menjelaskan bahwa muslim harus saling tolong-menolong, dilarang berbohong, khianat dan berbuat cela. Sungguh petunjuk yang luar biasa yang mampu memberikan batas dan memisahkan antara mana yang baik dan mana yang buruk
            Banyak hal-hal yang sering kita lakukan, kita berkeinginan untuk jujur namun banyak halangan yang merintangi kita. Semisal saat ujian kita pengen ini murni hasil kerja kita, tapi kita takut kalau nilai jelek, dimarahi dan mengecewakan orang tua, apalagi tadi malam kita belum belajar, kalau belajar masih belum maksimal. Ingatlah saudaraku, semua itu adalah godaan dan semua itu perlu waktu. Dulu saya juga seperti itu, tapi karena paksaan sejak dalam diri agar menjadi seorang yang jujur dank arena seorang guru harus mampu memberikan contoh yang baik, Insya Allah hal-hal tersebut sudah bayak yang hilang. Dalam kitabullah Al-Qur’an dijelaskan bahwa :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa ( Al-Baqarah : 177)
            Oleh karena itu, apabila kita memiliki beban dan keinginan yang membuat kita gundah. Sebaiknya kita curhatkan kepada Allah SWT , kita berusaha untuk bangun sebelum subuh, sholat tahajud, berdo’a, dan senantiasa mendekatkan diri pada-Nya, sebagai  upaya untuk menenangkan hati dan menjernihkan pikiran. Semoga kita semua mampu untuk menghadapi semua itu. Aamiin Yaa Robbal Alamin

Selasa, 22 Oktober 2013

PEMIKIRAN DASAR TENTANG MENGAJAR



PEMIKIRAN DASAR TENTANG MENGAJAR

1.    Peran Guru Dalam Masyarakat
Didalam masyarakat modern, peran guru adalah sebagai ahli -ahli dalam hal mengajar. Sebagai pakar dan professional, seorang guru harus mampu membentuk kompetensi diri pada siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang esensial yaitu dasar, sehingga siswa akan mampu berfikir secara mendalam hal-hal yang akan dikaji lebih lanjut. Misalnya : dalam hal fisika guru hendaknya memberikan pengetahuan dasar bagaimana belajar listrik dinamis, apakah listrik dinamis, bagaimana peran dan sikap seseorang yang tahu pengetahuan itu dalam masyarakat, dan bagaimana ketrampilan yang harus dimiliki, dan siswa pun akan mengembangkan sendiri seterusnya.
Guru professional dituntut untuk bisa dan mampu dalam hal ilmu yang akan diajarkan dan juga bagaimana membelajarkan kepada sisiwanya agar mampu dan mengerti tentang ilmu tersebut. Tentunya guru memiliki pekerjaan yang lebih berat jika dibandingkan seorang pegawai kantor, maupun seorang peneliti sekalipun, itulah guru. Dalam praktek mengajar, diharuskan memiliki standar tertentu antara lain standar praktek, dasar ilmiah, secara empiris terbukti efektif digunakan membelajarkan bagi siswa dari berbagai tingkatan dan kecepatan belajar.
2.    Peran Guru Selanjutnya
Tugas dari seorang guru adalah tak sebatas dalam ruang kelas, membelajarkan tetapi lebih dari itu, pertama mereka harus mampu memperisapkan secara spontan nilai-nilai kemanusiaan untuk menghasilkan suatu keputusan individu, dengan pertimbangan-pertimbangan matang berdasarkan fakta dan pengalaman mandiri guna untuk mewujudkan perbaikan pembelajaran. Misalnya dengan mengubah metode pembelajaran dalam belajar masalah tertentu.
          Menurut seorang ahli bernama Nathamel Gage (1984), mengajar seni instrumental yang berangkat dari suatu formula dan membutuhkan improvisasi, spontanitas dan sejumlah pertimbangan tentang bentuk, gaya, kecepatan, ritme, dan ketepat gunaan.
          Semua itu guru yang melakukan, bagaimana membayangkan seberapa besar tugas guru. Bahkan, guru harus bisa menjadi guru yang efektif, guru yang mampu mengkondisikan siswanya dalam semua hal, dalam membelajarkan maupun sikap dan ketrampilannya, termasuk didalamnya harus berkata konkret (tidak bertele-tele), bermakna dan sikap yang baik.
          Semua hal tentang spontanitas, kecepatan, dan ritme tidak dapat terukur atau diukur dengan pasti atau disebut sebagai “ The Art of Teaching”. Jadi tidak semua pertanyaan tentang mengajar dan membelajarkan itu dapat dijelaskan dengan kata-kata, bahkan jika kita telusuri terus-menerus, ujung-ujungnya adalah rasa senang pada hal itu. Itulah seninya mengajar, jadi guru itu bukan pekerjaan biasa tapi juga berseni.
3.    Perspektif Mengajar dalam Abad 21
Dengan semakin berkembangnya teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK), merupakan sebuah langkah konkret bahwa guru harus mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi tersebut. Karena dengan adanya internet maka akan terjalin hubungan antara siswa dengan berbagai sumber belajar.
The Culture of Country is different, setiap Negara pasti memiliki perbedaan kebudayaan, sehingga cara mengajar pun memiliki perbedaan, misalnya Negara Indonesia dan Arab Saudi. Banyaknya hal ini dimungkinkan karena sebab perbedaan suku, ras, agama dan lain-lain. Sehingga guru hendaknya memiliki kemampuan membelajarkan kepada setiap siswa dengan benar, terampil dan sesuai tanpa ada unsur diskriminatif.
Di abad 21 ini, pemerintah melalui Kementrian dibawahnya sudah menginjak ke wajib belajar 12 tahun, hal inilah yang mengakibatkan populasi anak sekolah bertambah, berkembang semakin pesat. Hal inilah yang menyebabkan sekolah akan menjadi sebuah institusi besar dan kompleks, maka perlulah suatu kerjasama, tujuan bersama dan komitmen untuk memajukan pendidikan.
4.    Tantangan Mengajar
Didalam mengajar akan menghadapi berbagai tantangan yang bermacam-macam yaitu :
1.    Mengajar pada masyarakat multi budaya
2.    Mengajar dengan konstruksi makna
3.    Mengajar dengan pembelajaran aktif
4.    Mengajar dan akuntabilitas
5.    Menagajar dan pilihan
6.    Mengajar dan teknologi
7.    Mengajar dan pandangan baru


download klik disini

 

Minggu, 20 Oktober 2013

Global



BAGAIMANA PERAN FISIKA DALAM PEMANASAN GLOBAL SAAT INI

                Tulisan ini terangkai setelah, sore ini saya ngajar murid di daerah rumah sakit syaiful anwar, malang. Saat berangkat kira-kira pukul 14.45 WIB setelah sholat ashar. Matahari terlihat dengan perkasanya menantang siapa saja yang berjalan dan melihatnya (silau, bro). sehingga mengakibatkan banyaknya fata morgana di jalanan aspal, sebagai suatu akibat pemantulan sinar matahari yang mencapai sudut kritis sehingga menyebabkan terjadinya sinar pantul yang mendatar atau lebih, akibatnya jalan kelihatan berair dan silau.
Dalam perjalanan dari kontrakan motor terasa enak-enak saja, namun siapa sangka setelah meliwati jalan oro-oro dowo, malang. Terjadi osilasi pada motor saya dan vertical lagi, jadi ya seperti naik motor jaman dahulu (seperti di cerita karton tom & jerry). Kemudian aku lanjutkan perjalanan, dan semakin tidak enak ini, akupun turun dan cek kendaraan terutama rodanya, dan ternyata ban sepadaku terlalu keras, mungkin akibat pemanasan hari ini, mengakibatkan tekanan di dalam ban semakin besar, dan takutnya ban motorku sekarang udah tipis. Semoga saja tidak meletus.
solusi konkretnya akupun melakukan pengurangan tekanan berlebih pada si ban, dan motorpun kembali nyaman digunakan, meski masih seperti tadi.

Jumat, 18 Oktober 2013

Interaction Problem and Learn Physich



 A SENSE OF PROBLEM

            If we have a problem, we always think many tactic to finish it. But it’s not easy, they need proses that not close by your dream. Every problem can


be done, although he appear difficult, impossible or dangerous. This solution depend on your mind,  more people always early in pecimistist, so that they can’t do it well.
            The point of concluding is you don’t make mistake anywhere, anytime, and to people because it’s can increasingly your weight in your brain. It’s can make disease.
A research evidence that by more weight of thought which not good like (dishonest, arrogant, talk active, and anymore) it can make your brain decreasingly in process.
            If we can hush our anger, abhorrence and disappointment to our rival. So that we can life happily without enmity. But it’s not easy , in fact it’s very difficult and more difficult, no one can command in one hundred percent in his behavior and his action to his rival. It’s normal, don’t afraid all person always do mistake and it’s continue and can’t stop except he is dead.
            Every problem must be considered, because we don’t know in this time, which statement is better than others statement. We always need a moment time to think clearly. It’s have chemistry with learning, when we teach, motivate your partner or your student, please give them a time to think, don’t appoint them fastly, because it can kill his braveness if in this moment he can’t answer your question. So teacher must carefull in this situation.
            In more situation in our activity every day, we always get problems , it can big or small depend on how many influence which connect that problem. In physic, this problem like a oscillasion with two or more free fungsion of wave. We must finish, step by step, it’s can’t instant step, we need more time, more concentrate, and more learn to this type of problem. So, don’t surrender if you find big problem. Because you haven’t understood, that return in big problem is saved by many wisdom and magical power.
           

Rabu, 16 Oktober 2013

KULIAH TAMU




KULIAH TAMU JURUSAN FISIKA UM
 Prof. Andrivo Rusydi  
  National University of Singapore (NUS)

Seorang fisikawan haruslah memiliki Background Physicist
-     1. Quantum Physich
-     2. Quantum Mechanical
-     3. Elekromagnetism
-     4. Instrumentasion
-     5. Solid state Physich
-     6. Statical Mechanics
-     7. Modern Physich
Research menuju Abroad(luar negeri) akan lebih baik  (it’s possible and good)

Research and future direction
Controlling all material is possible if understand nano – scale by
-     - Spin
-     - Lattice
-     - Charge
-     - Orbital
Pengembangan dari research di Singapore yaitu Singapore Synchrotron Light Source (SSLS)    
Syncrotorrn membuat -->dimana kecepatan elektron dapat dipercepat dan menghasilkan radiasi ---> radiasi yang digunakan untuk penelitian--> bisa berupa radiasi cahaya, UV, dan lain-lain
Dimana dengan syncrotorm kita bisa membuat alat-alat yang memanfaatkan gelombang dari gelombang pendek maupun panjang… (microwave, television, radio, sterilisasi alat, dan lain-lain)

Tidaklah mustahil mengapa JEPANG mampu membuat berbagai alat elektronika besar-besaran,,, karena jepang memiliki 14 syncrotorn yang berfungis sebagai industry,,,
kalau Indonesia sudah mampu membangun ini kemungkinan besar kita juga bisa…

Dipaparkan juga tentang berbagai beasiswa ke NUS, Imperial Colledge of London (ICL) 

Inilah Profil pak prof. seorang pria asal indonesia
Profesor Andrivo Rusydi