Manajemen waktu berkaitan erat dengan manajemen diri.
Menurut Stephen R. Covey ada tiga generasi manajemen waktu. menurutnya ada tiga yaitu:
Generasi pertama, adalah generasi berdasarkan
reminder (sarana yang akan mengingatkan kita bagaimana kita harus memanfaatkan waktu kita). Generasi ini menganjurkan kita untuk “Ikut Arus”, tetapi sambil berusaha memperhatikan hal-hal yang
harus kita beri waktu untuk kita kerjakan membaca muqarar, menghadiri acara atau rapat, mencuci, membersihkan rumah. Generasi ini ditandai dengan catatan-catatan singkat atau
checklist (daftar kegiatan). Daftar ini kita bawa kemana-mana agar
kita tidak lupa. Di malam hari kita coret daftar kegiatan yang
telah kita lakukan, dan menuliskannya kembali keesok harinya yang
belum kita capai.
Generasi kedua, adalah manajemen waktu yang berdasarkan diri pada “perencanaan dan persiapan”. Ini ditandai dengan penanggalan dan buku agenda atau catatan mengenai janji pertemuan atau kegiatan yang akan kita lakukan. Generasi ini adalah generasi efisiensi, tanggungjawab pribadi, pencapaian dalam kerangka tujuan yang
telah ditetapkan, merencanakan ke depan, dan penjadwalan kegiatan-kegiatan maupun peristiwa-peristiwa yang
akan datang.
Kita buat janji, menuliskan komitmen kita, menentukan
deadline, dan mencatat seluruh kegiatan kita, baik itu dalam buku, maupun komputer atau
network.
Generasi ketiga, adalah generasi “perencanaan, pemrioritas, dan kontrol atau pengendalian”. Waktu kita banyak kita manfaatkan untuk memperjelas nilai-nilai dan prioritas-prioritas kita, dengan pertanyaan ini: “Apa yang
kumaui?”
Kita membuat
master plans —tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek, untuk meraih nilai-nilai tersebut.
Kita memberikan prioritas pada kegiatan kita secara harian. Generasi ini ditandai dengan bervariasi sarana perencanaan dan pengorganisasian —baik elektronik maupun kertas— dengan formulir terperinci bagi perencanaan harian.
Dalam batasan tertentu, tiga generasi itu memang meningkatkan efektivitas dalam hidup kita. Misalnya efisiensi, perencanaan, skala prioritas, memperjelas nilai dan penetapan tujuan. Namun pada dasarnya, masih timbul kesenjangan antara apa yang
sungguh sangat penting bagi kita dan cara kita memanfaatkan waktu. Lebih parahnya lagi, kesenjangan antara hasil dengan apa yang
kita rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar