Itulah yang sampai sekarang ini menjadi suatu permasalahan pemikiran manusia (yang notabene makhluk yang paling sempurna). Untuk menjawab pertanyaan itu kita sebagai manusia bisanya hanya mengkira-kira benar atau salah, manusia hanya bisa mengukur peluang bukan keberuntungan, manusia hanya bisa menerima bukan memberi. Semua kejadian yang ada dan dialami oleh manusia hanyalah suatu rancangan terstruktur yang pasti terlaksana dan tidak mungkin meleset dari planning itu ( berbeda dengan manusia yang kadangkala, planning jauh lebih baik dari pencapaian).
Namun, perlu diingat bahwa Allah itu menetapkan Qodo' dan Qodar manusia satu sama lain di lauhid ma'fud (tempat menyimpan rahasia dan hanya Allah sajalah yang tahu). Qodo' sebagai suatu ketetapan yang tidak bisa diubah misalnya masalah rezeki, jodoh, hidup dan mati. Sedangkan Qodar sebagai suatu perencanaan yang dapat diubah sesuai dengan ikhtiar manusia misalnya ingin pinter ya belajar giat.
Untuk masalah hal-hal yang berbau perencanaan yang belum ditetapkan ada tiga jalan yang sangat dianjurkan yakni :
- ikhtiar (berusaha semaksimal mungkin)
- berdo'a ( beriringan dengan ikhtiar)
- tawakkal ( berserah diri kepada Allah SWT)
Apabila berbicara pengalaman tentang masalah seperti ini, dulu waktu semester 1 ana belum ikut kegiatan yang bisa dikatakan super sibuk, ana belajar tiap hari dengan giat, dan hasilnya ana dapat IP comlout, akan tetapi saat semester 2 ana ikuti banyak kegiatan sehingga waktu belajar kurang, agak malas dikit akibat kelelahan, hasilnya IP semester 2 menurun.
Dari deskripsi diatas, dapat kita diambil suatu pelajaran hari ini bahwa ketika apa yang kita usahakan terasa berat maka, tujuan yang akan kita capai sudah dekat. ^ semangat ^
kebanyakan
orang sudah menyerah saat sebenarnya dia sudah dekat dengan apa yang
dia inginkan karena dia tidak tahu seberapa jauh kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar