KETIDAKPASTIAN suatu pemikiran
Akibat wrong intention
“gagal”,
“belum berhasil”,”berhasil dengan mengorbankan sesuatu yang penting”, dan
sukses dengan menyakiti yang lain”, serta “bukan sukses mutlak”. Mungkin ini
adalah suatu kata yang tidak pantas didapatkan ketika kita semua melakukan
suatu proses yang sangat berat dan kita menginginkan sesuatu dari proses
tersebut. “ikhlas” adalah sesuatu yang menentukan sikap kita(our attitude) dan merupakan
kunci dari segala hal yang akan kita lakukan selanjutnya.
Masih ingatkah engkau semua, kita
sering mendengar bahwa kesuksesan seseorang ditentukan dari 10%-20% hard skill
dan 80%-90% soft skill?.
Dari pernyataan
diatas kesimpulan untuk sementara adalah:
1. Ikutlah
lebih banyak hal-hal yang bersifat soft skill seperti organisasi dan sedikit untuk hard skill,
2. Perdalam
ilmu keorganisasian daripada ilmu yang berupa pelajaran yang ada di sekolah,
madrasah, maupun kampus.
Sekarang pertanyaannya apakah itu
semua, berlaku untuk semua orang dengan berbagai karakter, sifat, sikap yang
berbeda? Dan apakah itu masih berlaku dengan orang Indonesia sendiri?
Banyak contoh yang dapat kita ambil, pertama banyak orang organisatoris
yang tak jadi apa-apa dalam masyarakat. Ada juga orang yang hanya sedikit ikut
organisasi yang malah menjadi orang penting dalam masyarakat.
Dalam suatu penelitian tentang
masalah tersebut, ternyata itu terjadi karena adanya ketidaktepatan niat seseorang
dalam bertindak yakni, ada yang berorganisasi agar ia mendapatkan image yang
baik dari masyarakat akademik saat mereka masih belajar, sedangkan yang satunya
ikut suatu organisasi karena ikhlas ingin mencari ilmu dengan niatan yang
sungguh-sungguh karena itu merupakan kewajiban dari Allah SWT.
Dalam bertindak jangan memikirkan
tentang kekuasaan yang akan kita capai namun, berusahlah untuk mencari ilmu
yang setinggi-tingginya, luruskan niat kita, maka engkau akan dapatkan apa yang
engkau niatkan.
Dan ingat jangan merasa puas dan
membangga-banggakan pada sesuatu kesuksesan yang telah anda ataupun organisasi
anda dulu sebelum engkau.
Itulah mengapa kita jangan
sekali-kali percaya akan sesuatu teori social yang belum kita buktikan sendiri,
carilah jati dirimu dengan cara tersendiri yang unik, maka akan engkau dapatkan
kesuksesan itu.
Ingatkah engkau kawan, kesuksesan
pada diri sendiri bukan dilihat dari anggapan orang lain, tetapi sesuai dengan
anggapan kita dalam beberapa hal di dunia, dapat pula kesuksesan diartikan
sebagai tercapainya target yang kita inginkan.
Dan berusahalah sekuat tenaga
untuk mencapai target yang kau inginkan, jangan lupa selalu berdo’a kepada
Allah SWT, dan bertawakkallah. Ingat dilain sisi kesuksesan adalah ketika kita
menghadap-Nya. Itulah kesuksesan yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar